Senin, 04 Agustus 2008

Mengatasi Sariawan

Mengatasi Sariawan

Sariawan merupakan gangguan mulut yang seringkali mengganggu. Gangguan tersebut

dapat berupa kesulitan untuk menelan makanan dan juga kesulitan untuk berbicara.

Namun, sariawan sebenarnya mudah kok untuk dihindari dan diatasi.
Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya

berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun

berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir

bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak

tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu.

Sariawan dapat disebabkan oleh kondisi mulut itu sendiri, seperti kebersihan mulut

yang buruk, pemasangan gigi palsu, luka pada mulut karena makanan atau minuman

yang terlalu panas, dan kondisi tubuh, seperti adanya alergi atau infeksi.

Sariawan identik dengan kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin itu memang

mengakibatkan jaringan di dalam rongga mulut dan jaringan penghubung antara gusi

dan gigi mudah robek yang akhirnya menyebabkan sariawan. Namun, kondisi tersebut

dapat diatasi jika kita sering mengonsumsi buah dan sayuran.

Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang terkadang

menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan, dan bila sudah parah dapat

menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi

yang masih berusia 6-24 bulan.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis (seperti emosi dan stres)

juga merupakan faktor penyebab terjadinya sariawan. Kondisi lainnya yang diduga

memicu sariawan yaitu kekurangan vitamin B, vitamin C, serta zat besi; luka

tergigit pada bibir atau lidah akibat susunan gigi yang tidak teratur; luka karena

menyikat gigi terlalu keras atau bulu sikat gigi yang sudah mengembang; alergi

terhadap suatu makanan (seperti cabai dan nanas); gangguan hormonal (seperti

sebelum atau sesudah menstruasi); menurunnya kekebalan tubuh (setelah sakit atau

stres yang berkepanjangan); dan adanya infeksi oleh mikroorganisme.

Sariawan dapat diredakan dengan menggunakan beberapa jenis obat, baik dalam bentuk

salep (yang mengandung?antibiotika dan penghilang rasa sakit), obat tetes, maupun

obat kumur. Saat ini, sudah banyak tersedia pasta gigi yang dapat mengurangi

terjadinya sariawan. Jika sariawan sudah terlanjur parah, dapat digunakan

antibiotika dan obat penurun panas (bila disertai dengan demam). Sariawan umumnya

akan sembuh dalam waktu 4 hari. Namun, bila sariawan tidak kunjung sembuh, segera

periksakan ke dokter, karena hal itu dapat menjadi gejala awal adanya kanker

mulut.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sariawan, antara lain

yaitu menghindari kondisi stres; sering mengonsumsi buah dan sayuran, terutama

yang mengandung vitamin B, vitamin C, dan zat besi; menjaga kesehatan atau

kebersihan gigi dan mulut; serta menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat

menyebabkan reaksi alergi pada rongga mulut.

http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=809







Attention:
Picturse just for refreshment only